Selasa, 13 Desember 2011
RIM: BlackBerry Playbook akan Sukses!JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Research in Motion (RIM) meyakini, BlackBerry Playbook akan sukses di pasaran, meskipun RIM dikabarkan merugi Rp 4,3 triliun akibat Playbook.
"Playbook dengan segala yang ada memiliki sistem operasi yang sangat baik dengan tambahan-tambahan ke generasi berikutnya dari sebuah smartphone," ungkap Managing Director East Asia RIM, Gregory Wade, saat berbincang dengan Kompas Tekno di Singapura, dalam BlackBerry Devocn Asia 2011 beberapa waktu lalu.
Ke depannya, kata Gregory, RIM mulai mendorong pentingnya Playbook bagi korporasi. Gregory juga meyakini, pasar komputer tablet sendiri sudah berkembang pesat baik di Indonesia maupun secara global.
"Ini menjadi contoh sukses yang baik dan kami percaya platform kami sangat baik sehingga bisa meningkatkan kesuksesan RIM," katanya. Secara terpisah, Vice President of South ASia RIM, Hastings Singh mengatakan, Playbook merupakan produk terpenting bagi RIM.
Vendor asal Kanada, Amerika Utara itu tengah berfokus untuk mengembangkan komputer tablet. Beberapa hal yang dapat dilihat sebagai pengembangan Playbook, kata Hastings, adalah penggunaan Playbook OS 2.0 yang akan segera dirilis Februari 2012.
"Selain itu, kami juga bekerja sama dengan para pengembang aplikasi untuk membuat lebih banyak konten Playbook," tambahnya. Di samping itu, kata Hastings, RIM telah meluncurkan BlackBerry 10 yang akan menjadi platform generasi berikutnya untuk komputer tablet.
Penjualan BlackBerry Playbook di pasaran dikabarkan tidak sesukses penjualan BlackBerry smartphone. RIM dikabarkan merugi 485 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,3 triliun. Hal itu dikarenakan, jumlah BlackBerry Playbook yang diproduksi jauh lebih banyak ketimbang yang terjual.
Dengan demikian, stok tablet perdana RIM itu menumpuk. Sejak awal diluncurkan, penjualan Playbook memang terseok-seok. Harganya pun terus diturunkan mulai dari 500 dollar AS hingga sekarang penjual berani menawarkan Playbook seharga 200 dollar AS.
Akankah Playbook sukses di pasaran?
"Playbook dengan segala yang ada memiliki sistem operasi yang sangat baik dengan tambahan-tambahan ke generasi berikutnya dari sebuah smartphone," ungkap Managing Director East Asia RIM, Gregory Wade, saat berbincang dengan Kompas Tekno di Singapura, dalam BlackBerry Devocn Asia 2011 beberapa waktu lalu.
Ke depannya, kata Gregory, RIM mulai mendorong pentingnya Playbook bagi korporasi. Gregory juga meyakini, pasar komputer tablet sendiri sudah berkembang pesat baik di Indonesia maupun secara global.
"Ini menjadi contoh sukses yang baik dan kami percaya platform kami sangat baik sehingga bisa meningkatkan kesuksesan RIM," katanya. Secara terpisah, Vice President of South ASia RIM, Hastings Singh mengatakan, Playbook merupakan produk terpenting bagi RIM.
Vendor asal Kanada, Amerika Utara itu tengah berfokus untuk mengembangkan komputer tablet. Beberapa hal yang dapat dilihat sebagai pengembangan Playbook, kata Hastings, adalah penggunaan Playbook OS 2.0 yang akan segera dirilis Februari 2012.
"Selain itu, kami juga bekerja sama dengan para pengembang aplikasi untuk membuat lebih banyak konten Playbook," tambahnya. Di samping itu, kata Hastings, RIM telah meluncurkan BlackBerry 10 yang akan menjadi platform generasi berikutnya untuk komputer tablet.
Penjualan BlackBerry Playbook di pasaran dikabarkan tidak sesukses penjualan BlackBerry smartphone. RIM dikabarkan merugi 485 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,3 triliun. Hal itu dikarenakan, jumlah BlackBerry Playbook yang diproduksi jauh lebih banyak ketimbang yang terjual.
Dengan demikian, stok tablet perdana RIM itu menumpuk. Sejak awal diluncurkan, penjualan Playbook memang terseok-seok. Harganya pun terus diturunkan mulai dari 500 dollar AS hingga sekarang penjual berani menawarkan Playbook seharga 200 dollar AS.
Akankah Playbook sukses di pasaran?
