- Back to Home »
- INFO »
- Cara Ikan Gurame Cepat Besar dengan Probiotik
Sabtu, 05 Januari 2013
alhamdulillah ini dari pengalaman rpibadi saya sebagai peternak Gurame semoga membantuk bagi kawan yang ingin memelihara ikan gurame.
Budidaya Gurami dengan probiotik sistem GUBA (Gugus Simba) ini telah berhasil diaplikasikan oleh pembudidaya Gurami di Jambidan Bantul Yogyakarta. Kini pembudidaya Gurami Jambidan telah meninggalkan cara konvensional budidaya Gurami dan beralih ke cara budidaya baru memanfaatkan Probiotik.
Probiotik secara sederhana merupakan bakteri/mikroba yang berfungsi mendukung kehidupan makhluk hidup. Dalam hal budidaya gurami tentu saja probiotik digunakan untuk mendukung pertumbuhan Ikan Gurami yang dibudidayakan.
Menurut pengalaman pembudidaya Gurami di Jambidan, aplikasi probiotik sistem GUBA dinilai mampu mempercepat pertumbuhan Ikan Gurami. Masa panen Gurami pun menjadi lebih singkat.
Dalam budidaya Gurami Sistem GUBA setidaknya ada dua jenis probiotik yang diaplikasikan. Pertama adalah Probiotik yang diguyurkan langsung di kolam budidaya. Contoh Probiotik Simba yang digunakan adalah NATURE SIMBA, MASTERFISH SIMBA dan SPF.
Penggunaan Probiotik jenis ini ditujukan untuk menambah populasi mikroba positif ke dalam kolam sehingga plankton yang menjadi pakan alami Gurami akan tumbuh subur. Selain itu Probiotik ini juga berfungsi untuk menjaga kestabilan air dan lingkungan kolam sehingga Gurami yang dibudidayakan tetap sehat dan tidak gampang stress.
Probiotik lain yang digunakan adalah probiotik yang dicampurkan ke dalam pakan. Jenis probiotik ini misalnya RAJAGRAMEH, NUTRISI SIMBA dan SPF. Penggunaan probiotik ini bertujuan agar pencernaan Gurami bekerja dengan optimal sehingga pakan yang dikonversikan menjadi daging pun menjadi maksimal.
Jika tanpa probiotik, maka dari seluruh bobot pakan Gurami yang diberikan hanya kisaran 50-75% saja yang akan dikonversi menjadi daging dan sisanya akan dibuang sebagai kotoran ikan. Namun jika memanfaatkan probiotik, pakan yang dicerna menjadi daging bisa meningkat sampai 90-95% dan hanya sedikit sekali yang dibuang menjadi kotoran.