- Back to Home »
- EDUCATION »
- Ciri-ciri dan Cara Membuat Cerpen (Cerita Pendek)
Rabu, 21 September 2011
Ciri-ciri dan Cara Membuat Cerpen (Cerita Pendek) - Cerita pendek (cerpen) merupakan sebuah bentuk karya sastra berupa prosa naratif yang bersifat fiktif. Cerpen memiliki isi yang relatif pendek dan padat. Tidak seperti karya sastra berbentuk prosa lainnya yang cenderung panjang (novel), cerpen ini memiliki isi yang dapat selesai dibaca dalam sekali duduk, artinya, isi dan jalan ceritanya sangat singkat. Isinya tidak lebih dari 10.000 kata.
Ciri-ciri Cerpen
Sebagai sebuah karya sastra berbentuk prosa naratif, cerpen tentu saja memiliki unsur intrinsik yang sama dengan karya sastra lainnya. Namun, di samping unsur intrinsik tersebut, cerpen memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dengan karya sastra bentuk prosa naratif lainnya. Adapun yang menjadi ciri khusus cerpen, di antaranya sebagai beikut.
- Isinya cenderung kurang kompleks
- Fokus cerita terpusat pada satu kejadian
- Hanya menggunakan satu alur cerita yang rapat
- Tokoh dalam cerpen sangat terbatas dan diulas secara sekilas
- Setting yang digunakan biasanya tunggal
- Tempo waktunya relatip pendek
- Menampilkan konflik yang tidak menimbulkan perubahan nasib pada tokohnya.
Cara Membuat Cerpen
Setiap pembuatan karya sastra yang berbentuk prosa tentu tak akan pernah terlepas dari yang namanya unsur intrinsik. Baik itu membuat novel atau pun membuat cerpen. Nah, pada bahasan ini penulis akan menyajikan bahasan tentang cara atau langkah membuat cerpen.
Cerita cerpen bisa dalam berbagai jenis, namun langkah dasar pembuatannya memiliki pola dasar yang hampir sama, yakni menampilkan suatu keadaan yang harus dihadapi tokoh atau pelaku, kemudian perlahan-lahan muncul sebuah masalah atau konflik yang pada akhirnya akan mencapai puncaknya, setelah itu konflik akan mulai mulai mereda dan masalah pun bisa diselesaikan pelaku.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipahami dan diperhatikan ketika Anda hendak membuat sebuah cerpen.
1. Tema
Setiap tulisan yang dibuat tentu harus memiliki arti atau pesan yang tersirat agar hasilnya bisa dinikmati. Untuk itu, Anda memerlukan sebuah tema yang berfungsi sebagai tali penghubung antara awal cerita dan akhir cerita. Apapun yang ingin Anda tulis, usahakan selalau berkaitan dengan tema ini.
2. Tempo Waktu
Tempo waktu penceritaan dalam sebuah cerpen sangatlah pendek, yakni hanya dalam hitungan hari atau bahkan hitungan jam. Tempo yang singkat ini biasanya berupa gambaran tentang satu kejadian yang dialami atau terjadi dalam kehidupan tokoh utama. Usahakan agar tema yang Anda angkat tadi bisa dimunculkan dalam kejadian yang dialami si tokoh.
3. Setting
Ingat setting dalam cerpen ini bersifat tunggal, jadi Anda harus pintar dalam memilih setting. Usahakan agar setting yang dipilih itu cukup familiar dengan calon pembaca agar mereka pun bisa merasakan suasana cerita melalui setting yang Anda pilih tadi.
4. Penokohan
Tokoh dalam cerpen sangatlah terbatas dan itu pun hanya dibahas sekilas, jadi jangan terlalu banyak menyertakan tokoh dalam cerpen. Satu sampai dua tokoh rasanya sudah sangat cukup sehingga efektivitas cerita tetap terjaga.
5. Alur
Alur ini akan sangat menentukan menarik tidaknya sebuah cerita. Munculkan alur yang baik di awal paragraf cerpen Anda agar pembaca merasa tertarik dan penasaran untuk mengetahui kelanjutan cerpen yang Anda buat.
6. Baca Ulang
Sebelum mempublikasikan cerpen yang Anda buat, sebaiknya Anda membacanya terlebih dulu. perhatikan penggunaan tanda baca dan tata bahasa yang Anda pakai. Jika dua hal ini Anda abaikan, bukan mustahil cerita yang menarik sekalipun akan kehilangan maknanya karena pembaca sudah lebih dulu terpengaruh oleh format penulisan yang tidak rapi.
bagus (y)
BalasHapus