Sabtu, 14 Mei 2011

Awalnya saya mencoba mengkotak-kotakan jurusan dengan prospek kerja kedepan. Saya bagi menjadi 2 yakni jurusan yang labelnya sudah menunjukan lulusannya kerja apa (sebut saja tipe 1) dan jurusan yang tidak mampu digambarkan ia kerja apa setelah lulus dari nama jurusannya (sebut saja tipe 2). Tipe 1 ini contohnya adalah Kedokteran lulus bekerja atau berprofesi jadi dokter, Akuntansi lulus sebagai akuntan, Kedokteran Hewan lulus sebagai dokter hewan dan lainnya. Sedangkan tipe 2 contohnya: Filsafat, Komunikasi, Ilmu Administrasi Negara, Pemerintahan, Pertanian, dll coba bayangkan lulusannya jadi apa? Nama jurusannya ga bisa melekat pada profesinya kan?

A
kan tetapi pemikiran saya berubah (terbantahkan oleh pemikiran berikutnya). Saya berfikir semua jurusan mampu memberi label pada profesi lulusannya jika lulusannya itu ahli pada ilmu yang digelutinya. Sebagai contoh, saya yakin tidak semua lulusan akuntansi itu jadi akuntan, jika lulusnya asal lulus. Bahkan saya yakin tidak semua mahasiswa kedokteran jika tamat akan jadi dokter, terlebih klo tamatan DO. Hanya orang-orang yang expertlah yg bisa. Seorang ahli hukum administrasi negara dia bisa berprofesi sebagai seorang dosen HAM, seorang ahli dalam komunikasi ia juga bisa di jadikan peneliti dan ahli komunikasi, dan lain sebagainya.Maksud dari penjelasan saya adalah bukan kesempatan yang menjadikan kita dapat bekerja sebagai ini atau itu, akan tetapi kualitas dirilah yang menciptakan kesempatan-kesempatan besar sehingga kita tinggal memilih mau ini atau tang itu. Seagai contoh: banyak temen (dan orang lain juga) yang bertanya pada saya klo lulusan AN itu kerjanya apa dan dimana sih? Saya jawab: Belajar, kuliah, adalah saat anda menuntut ilmu. Pilihannya ada 2: Mencari ijazah yang akan di gunakan untuk melamar kerja atau menjadi ahli dibidangnya? Jika anda memilih pilihan yang pertama maka anda akan dipusingkan dengan pencarian kerja itu sendiri, namun jika anda memilih pilihan yang kedua maka anda sedang meciptakan peluang. Kenapa bisa seperti itu?
Apa yang anda banggakan dari selembar kertas jika diri kita sendiri tidak berisi?  Kosong otak ini. Jika kertas itu hilang, terbakar, habislah anda? Tapi jika anda memiliki keahlian, ijazah anda terbakar sekalipun ilmu anda masih bisa digunakan untuk menciptakan peluang demi peluang. Seorang lulusan Administrasi Negara yang ahli misalnya, ia akan lebih banyak memilih profesinya. Sebagai peneliti, penulis buku, dosen, masuk dunia perpolitikan, dan lain-lain.
Maka nikmatilah proses, perjalanan akademis ini. Anda tidak akan pernah gusar jika anda menjadi ahli. Kita akan selalu PD jika kita adalah orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan. Jika kita tidak bisa menjadi expert pada jurusan ato ilmu pengetahuan yang sedang kita geluti, kita harus jadi expert di bidang lain yg menurut kita bahwa kita bisa atau setidaknya kita punya like, enjoy, hobi atau apa pun itu terhadapnya. So jadilah expert untuk diri anda.

sumber: http://arrosyadi.wordpress.com

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Translate

Yahoo Messenger !

free counters

Pages

- Copyright © Blog teknoku -Fahruzi Yuzi- Powered by Blogger - Designed by Fahruzi Yuzi -