Selasa, 19 Oktober 2010

Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini
Cemburu merupakan pembawaan kaum wanita. Tidak jarang seorang wanita cemburu
yara-gara perkara yang sepele. Karena itu seorang suami harus menjaga diri terhadap
hal yang demikian dan hendaknya jangan sampai keliru dalam meluruskan masalahnya.
Ini jika sang istri tidak berkepanjangan dalam kecemburuannya. Jika ternyata terus
berkepanjangan dalam kecemburuannya, maka tentu setiap keadaan mempunyai cara
sendirisendiri untuk mengatasinya.
Dahulu istri-istri Nabi juga cemburu, apalagi wanita-wanita jaman sekarang yang
lebih banyak dikuasai oleh setae. Terdapat banyak hadits tentang kisah cembilrunya
istriistri Nabi ; di antaranya:
Hadits `Aisyah yang mengatakan, yang artinya:
Tidakkah ingin aku ceritakan kepadamu tentang aku dan nabi? Ketika suatu
malam giliranku bersama nabi, beliau membalikkan badan, dan meletakkan
sandalnya di sebelah kakinya dalam keadaan masih terbaring.
Kemudian beliau menyingkirkan ujung kainnya ke pembaringannya. Sesaat
beliau tetap dalam pembaringannya sampai beliau menyangka kalau aku
sudah tidur. Setelah itu beliau perlaha-lahan mengenakan sandalnya,
mengambil kain selendangnya perlahan-lahan, membuka pintu perlahan-
lahan dan keluar perlahan-lahan.
Akupun kemudian mengenakan pakaianku mulai dari atas kepala, aku
kenakan kerudungku dan aku tutupkan kainku ke tubuhku lalu aku berjalan
_Dirukil dan diterjemahkan dengan bahasa bebas dari Al lnsyirah _ Adab an Nikah haiaman 65
dan seterusnya oleh Ahmas Faiz Asifuddin. Disalin dari majalah As-Sunnah edisi 11/III/1420
- 1999, hal. 48 - 50 dan 57.
1
mengikuti jejak Nabi hingga akhirnya beliau sampai di (kuburan) Bagi'.
Beliau mengangkat kedua tangannya (berdoa) tiga kali. Beliau lama dalam
berdoa.
Setelah itu beliau bergeser pergi, akupun bergeser pergi, beliau mempercepat
iangkahnya, akupun mmpercepat langkahku. beliau berlari-lari kecil, akupun
berlari -lari kecil, beliau tergesa-gesa, akupun tergesa-gesa, sehingga aku
dapat mendahuluinya. Selanjutnya aku masuk rumah dan berbaring kembali.
Kemudian Rasulullah masuk pula seraya bersabda:
"Mengapa engkau wahai Aisyah? Engkau tersengal-sengal?"
Aisyah menjawab: "Tdak."
Beliau bekata: "Engkau harus menceritakan kepadaku atau Allah
Yang Maha Lembut dan Maha Tahu yang akan menceritakannya
kepadaku."
Aku (Aisyah) berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh...." Lalu
Aisyah menceritakan kisahnya. Beliau lalu bersabda: "Adakah
engkau seorang yang tadi aku lihat di hadapanku?"
Aisyah menjawab: "Ya"
Kemudian rasullah menepuk dadaku dengan suatu tepukan hingga terasa
sakit. Beliaupun bersabda: "Apakah engkau mengira bahwa Allah dan
Rasul-Nya akan mendzhalimi kamu?"
Aku (Aisyah) berkata: "Betapapun orang menyembunyikan sesuatu, Allah
pasti mengetahuinya" 1
Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya Jibril datang kepadaku ketika engkau (tadi)
melihat(ku). Ia (Jibrii) tidak datang kepadamu sedangkan engkau
sudah melepaskan pakaianmu. Jibril memaiiggilku, maka aku
1Aisyah mengira bahwa Nabi malam itu akan pergi ke sebagian istrinya yang lain (Aisyah cemburu).
Maka Nabi bersabda kepada Aisyah:
"Apakah engau mengira bahwa Allah dan Rasulnya mendzalimi kamu?"
Yakni bahwa seharusnya malam itu giliran Aisyah, kemudian Nabi disangka pergi ke istrinya yang lain.
Kalau itu terjadi berarti itu adalah kedzaliman dan dosa. Tidak mungkin Rasullullah melakukan
hal yang demikian itu.
2
bersembunyi-sembunyi dari pandanganmu. Saya suka jika saya
menyembunyikan diri darimu,
Kemudian saya kira kamu sudah tidur, saya tidak suka jika
harus membangunkanmu dan saya khawatir jika kamu ketakutan.
Jibril memerintahkan aku supaya datang ke (kuburan) Baqi untuk
kemudian aku memohonkan ampun kepada Allah buat mereka
(orang-orang yang dikubur di Baqi)."
Aku (Aisyah) berkata: "Wahai rasulullah apa yang harus aku ucapkan
(ketika datang ke kuburan) ?"
Beliau bersabda: "Ucapkanlah doa:
Keselamatan hendaknya tercurah kepada penghuni kubur dari
kalangan kaum mukminin dan kaum muslimin, semoga Allah
memberi rahmat kepada orang-orang yang mati terdahulu dan
yang mati kemudian. Dan kami insya Allah akan menyusul
kemudian." 2
Hadits yang lainnya lagi adalah juga hadits Aisyah,
Saya mencari Rasulullah, kemudian tangan saya, saya selusupkan ke
rambutnya. maka Nabi bersabda: "Apakah setanmu sedang datang?" Saya
menjawab: "Apakah engkau tidak mempunyai setan?". Beliau menjawab:
"Punya, tetapi Allah menolongku dari godaan setan itu sehingga
is masuk Islam." 3
Teks kalimat yang ada dalam riwayat Muslim lebih jelas lagi dalam menjelaskan maksud
hadits di atas. Dalam riwayat Muslim tersebut terdapat perkataan Aisyah sebagai
berikut:
Rasulullah, telah keluar dari rumah Aisyah, is (Aisyah) berkata: "Saya
cemburu terhadapnya".2 Kemudian Rasulullah datang dan melihat apa yang
aku lakukan. Maka beliau bersabda: "Mengapa engkau wahai Aisyah,
apakah engkau cemburu?"
2Hadits shahih dikeluarkan oleh Imam Muslim 111/14, Nasa'i IV/91-93; Vll/72-75; Ahmad
VI/221 dan lainnya.
3Hadits ini dikeluarkan oleh Muslim XVII/158 Syarh Nawawi, dan Nasa'i VII/72. Lafal di atas
adalah lafal Nasa'i.
3
Aku menjawab: "Mengapa orang semacam saya tidak cemburu terhadap
orang seperti anda?". Nabi bersabda: "Ataukah setanmu sedang datang
kepadamu?" al-Hadits. 4
Demikian pu!a perkataan Aisyah dalam hadits berikut ini:
Pada suatu malam saya kehilangan Rasulullah Saya menyangka beliau pergi ke istri
yang lain. Lalu saya selidiki beliau, ternyata beliau sedang ruku' atau sujud sambil
berdo'a: "Maha suci Engkau dan MahaTerpuji Engkau, tiada sesembahan yang benar
melainkan Engkau." Maka saya berkata: "Sungguh-sungguh anda dalam keadaan satu
keadaan (ibadah), sedang saya dalam keadaan lain (digoda oleh rasa cemburu)." (Hadits
shahih yang dikeluarkan oleh Muslim: I/351-352; Abdul Baqi, An-Nasi'i VII/72, ath-
Thayalisi 1405 dan Iainnya).
Bohongnya Seorang Suami
Seorang suami boleh berbohong kepada istrinya dalam rangka membuat perasaan
istrinya lega dan dalam rangka memperdalam hubungan kasih sayang antar keduanya.
Hal itu didasarkan pada hadits Ummu Kultsum binti Uqbah yang manyatakan:
Saya belum pernah mendengar Rasulullah membolehkan dusta sedikitpun
malainkan pada tiga keadaan, di mana Rasulullah mengatakan:
"Aku tidak menganggapnya berdusta yaitu seseorang melakukan
perbaikan hubungan antar manusia, ia berkata dengan perkataan
yang tujuannya tidak lain untuk perbaikan hubungan itu, juga
seseorang yang berkata dalam peperangan dan seseorang yang
berkata pada istrinya, serta seorang istri kepada suaminya." 5
Menanggapi hadits di atas, Imam Nawawi mengatakan dalam Syarh Muslim:
"Adapun bohongnya seorang suami kepada istrinya dan bohongnya seorang
istri kepada suaminya, maksudnya ialah dalam kaitan melahirkan kasih
sayang, memberikan janji-janji yang tidak mengikat dan sebangsanya.
4Muslim XVII/ 158 Syarh Nawawi.
5Hadits shahih dikeluarkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud XIII/263; 'Aunu al-Ma'bud,
an-Nasa'i, Ahmad VI/404, Ibnu Jabir dalam "Tahdzib al-Atsar" III/131,132,133; Al-Khatib
dalam "al-Khitayah" 180-181 dan lain-lain.
Hadits ini memiliki Syahid dari hadits Asma' binti Yazid yang dikeluarkan oleh at-Tirmidzi
VI/68 tuhfah aI-Ahwadzi, Ahmad VI/454,459,461 dan Ibnu Jabir dalam "Tandzib al-Atsar"
III/128, demikian secara ringkas.
4
Adapun bohong yang berisi tipu daya untuk tidak memenuhi hak salah satu
pihak, atau mengambil sesuatu yang bukan kepunyaannya, maka ini adalah
haram berdasarkan ijma' (kesepakatan) kaum muslimin."
Demikianlah, jadi cemburu merupakan pembawaan asli kaum wanita. Karenanya para
suami harus pandai-pandai menyiasati kenyataan-kenyataan seperti ini. Termasuk
kebohongan dalam arti memperdaya untuk merampas salah satu pihak, atau mengambil
sesuatu yang bukan kepunyaannya adalah hal yang diharamkan. Wallahu a'lam.
5

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Translate

Yahoo Messenger !

free counters

Pages

- Copyright © Blog teknoku -Fahruzi Yuzi- Powered by Blogger - Designed by Fahruzi Yuzi -